Buyung Ingin Nyolok, Tapi Gak Bisa. Haduh Gimana Ya?
"Buyung Ingin Nyolok, Tapi Gak Bisa. Haduh Gimana Ya?"
"aku pun ingin beropini, aku tidak bisa memaksa orang lain untuk meyakini opini ku' mereka berhak memilih pemikiran mereka masing - masing.
Aku boleh menganggap diriku dalam keadaan 'kebenaran' tapi jangan paksa mereka meyakini kebenaranku. Karena kebenaran menurut saya belum tentu sama untuk dirimu".
Darmakritika - "Ada keadaan dimana waktu itu Buyung berada di Kampus Biru nya. Sesaat sehabis kelas telah usai kulihat Buyung pergi ke sebuah kerumunan orang yang sedang sibuk dengan berbagai kegiatannya. Tanpa meragu Buyung pun duduk di sebuah tempat diatasnya masih terpasang kokoh atap yang menopang kegiatan mahasiswa lain, yang di belakangi Mbatong yang lagi jualan es teh nya. Berpikir sejenak apa yang kurang gumam dia, sambil mengeluarkan rokok marlboro dan di hidupkannya. Buyung kembali terdiam dengan rasa kesal dalam hatinya seraya berkata "sialan, kenapa mesti mati si hp gue, hiks".
Sejenak menolehkan pandangan kebawah dan kembali berguman dalam alam subjektifnya. "ah Tuhan memang selalu memberikan apa yang saya butuhkan". Di ambilnya colokan ponsel pintar Buyung dan di colokan nya ke stop kontak di bawah, tanpa pikir panjang buyung berjalan menuju kantin Mang Gopal beliau langsung memesan "somay mang kol dua telor satu ampela 3" Kata Dia.
Buyung pun kembali ke meja tempat dia meletakkan ponselnya, dengan antusias yang melebihi ambisi karl marx yang ingin menjadikan manusia tanpa tingkatan seperti itulah Buyung makan kira - kira. Seketika buyung teringat akan suatu hal, tak akan pernah afdol ketika kita hanya ber - teori tanpa praktek sama saja sehabis makan gak ngerokok itu rasa nya omong kosong. Selesai kira - kira sekitar 30 menit Buyung selebrasi dalam rangka memenuhi Sunah yang Diajarkan rasul yaitu makan sebelum kenyang dan berhenti sebelum kenyang tersebut.
Sudah hampir selama 30 menit dia pun mengecek ponsel yang katanya pintar itu, di pencetnya tombol on tapi ponsel Buyung tidak hidup - hidup seperti tidak ada tanda - tanda kehidupan di ponselnya. Buyung berpikir keras memikirkan hal tersebut sampai dia berperspektif apa ponselnya tadi itu masuk ke air pas di kamar mandi. Kebiasaan buyung ketika masuk kamar mandi membawa ponsel.
Tanpa disangka ada mahasiswa yang nyeloteh
"itu stopkontaknya mati bang, gabisa di pakai lagi".
"kogitu?" Ucap Buyung.
"iya, udah dari saya semester 1 sekitar satu tahun lalu, udah mati itu stop kontaknya".
"Oalah gitu, saya baru tau kalo stop kontak sekarang mempunyai dwi fungsi selain jadi colokan dia juga beralih jadi pajangan".
Dengan perasaan kesal, Buyung meninggalkan tempat tersebut. Dan satu hal yang dipikirkan oleh Buyung Erlangga, apa tindak lanjut akademisi apa mereka tidak tau akan hal tersebut atau pihak oposisi yaitu mahasiswa yang tidak memerlukan stop kontak sehingga nya tidak ada tindak lanjut dan membiarkan saja menjadi pajangan. Wallahu a'alam bishawab pikir Buyung dia tidak mau mengira - ngira karena Buyung masih baru berada di lingkungan tersebut (Husnay)
Komentar
Posting Komentar