Dewa Tasur Yang Ingin Memulai Kasmaran Dengan Agom
"bilangin ke Dewa Tasur membentuk karakter tidak bisa secara instan ataupun dalam kurun waktu beberapa bulan, karakter terbentuk sesuai batiniah yang lahir dari diri sendiri, lingkungan sehari - hari, dan faktor keluarga. Coba kita tengok tentang sejarah Wali Songo untuk membentuk karakter Islamiyah di Indonesia butuh waktu beberapa puluh tahun kan?"
DARMAKRITIKA - "Suatu ketika saat keadaan heningnya malam ada satu orang mahasiswa yang memiliki kriteria yang bisa dibilang kurang sesuai dalam lakon yang termaktub kedalam formalitas manusia. Berbadan gemuk, rambut gajelas, muka yang bisa dibilang pas - pasan. Sering dipanggil oleh seorang dewa di sebuah kerajaan bernama kampus untuk mengobrol dengan agom, entah mengapa agom juga heran kenapa bisa ia yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dari sang dewa tersebut padahal banyak dari mahasiswanya lain selain agom yang lebih aktif untuk menjalankan tugasnya".
Dimana saat suatu ketika selang tempo 2 hari sebelum diadakannya pesta demokrasi pemakaman yang mana seharusnya pada saat 17 april yang diadakannya pemilu yang mana membuat hari itu menjadi pelajaran pokitik bagi mahasiswa lainnya, melebar kesuatu pembahasan. Kembali ke konteks pembahasan agom ia sering dipanggil oleh sang dewa sebut saja Tasur untuk diberikan amanah yang dibilang berat karena bertentangan dengan kesehariannya. "agom nanti kamu setelah mata kuliah ini temui saya di ruangan" Tasur memberikan arahan, "baik pak Tasur nanti saya akan kesana". Sambil kebingunan ada apakah ia bisa dipanggil keruangan yang dingin seperti kutub es, sambil menggerutu dalam hati Agom.
Perihal membahas konteks tersebut Tasur berbincang empat mata yang diawali dengan tawaran segelas aqua yang mungkin sudah di doakan agar menjadi pribadi yang baik "agom silahkan diminum dulu" sambil memberikan segelas aqua tasur memberikan aqua tersebut. "baik pak terima kasih" seru Agung. Lanjut dari sautan Agom ia menanyakan lagi kepada tasur. "maaf pak boleh saya tau kenapa saya dipanggil kesini?" sambil mengernyitkan dahi agom. "begini agom saya memiliki amanah untuk kamu, apakah kamu bersedia menerimanya? "timpal tasur saat itu. "apa itu pak?" agom menimpali balik. "apakah kamu bersedia membentuk mahasiswa berkarakter?" tasur memperjelas tawarannya. "waduh kenapa saya pak?" sambil menggaruk kepalanya. Kemudian tasur mulai menalarkannya tugas yang ia berikan, "ya saya punya penilaian sendiri perihal persoalan itu gom. apakah kamu bersedia untuk melakukan tugas yang saya berikan?" tasur menekan jawaban tawaran tersebut kepada agom. "baiklah pak jika itu amanah pak tasur saya akan menjalankan terlebih dahulu" seru agom. Seraya tersenyum dan mohon diri agar bisa pamit Agom menginyakan permintaan dewa Tasur. Walau disisi lain ia masih bingung akan hal yang diinginkan dewa Tasur.
Jadi sang dewa meminta Agom untuk membuat strategi mahasiswa berkarakter dikarenakan menurut Ia mahasiswa sekarang kebanyakan sudah tidak memiliki karakternya sebagai mahasiswa yang mana sejatinya mahasiswa ialah pribadi yang intelektual dan memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya, namum menurut para senior seniornya agom hal tersebut tidak bisa karena karakter setiap manusia berbeda kita tidak bisa membentuk karakter sesuai keinginan kita, kenapa? Ya karena sejak ia bersekolah karakternya secara tidak sadar akan dituntut sesuai keinginan pihak sekolah mereka untuk seperti apa. Hanya ada satu cara untuk itu yaitu dengan cara mengklasifikasikan soft skillnya untuk terus di latih dan di berikan jalan untuk memperjuangkannya.
Jadilah mahasiswa yang memiliki karakter yang mana halnya dengan mahasiswa yang intelektual karena dengan itu kalian bisa merasakan arti sesungguhnya menjalani hidup, jadi teringat suatu hadist yang mana artinya " sebaik-baiknya manusia ialah yang berguna bagi manusia lainnya" (Kentung)
Komentar
Posting Komentar