Merasa Bodoh Dalam Diri


"melakukan hal - hal yang terkira tidak ada gunanya oleh nalar kita itu tidak sepenuhnya benar, terkadang kita lupa bahwa ketika ingin merubah sesuatu yang besar kita lupa akan adanya proses proses kecil sebelumnya begitu sebaliknya, berpikir dua kali".
Husni Salman 

    Darmakritika - Disebuah Republik organisasi yang bernaung dalam kampus biru, mulailah cerita dari dua orang sahabat. Mereka biasa dipanggil agom dan abil yang tidak lain adalah agung gembul dan aan gembil singkat cerita mulanya seorang sahabat mulai merasakan ada yang kurang karena ia berpikir apa yang ia inginkan di sebuah organisasi itu akan di dapatkan sesuai yang diharapkan.

Disitu namun kenyataannya sangatlah berbeda agom tidak mendapatkan apa yang diinginkan, sampai suatu ketika saat ia sedang berbicara dengan seorang kawan. "Gua mo nanya dong"? Tutur agom. "gua mau jawab dong haha" timpal abil. "gimana perkembangan lo slama disitu?" balas agom. "ya gak gimana - gimana gini - gini aja" celetus abil tanpa perlu memikirkan jawaban panjang. "hah serius lo haha" sontak kaget agom mendengar perkataan abil. "Iyalah emang kenapa?" abil menjawab sambil menghempaskan asap rokok yang ia hisap. "lah ngapain lo disitu gaguna cuma bikin badan lo capek doang mending lo keluar aja deh dari situ haha". Agom menjawab dengan candaan. "gak. Walaupun gua belom dapetin apa yang di inginkan tapi percaya gapercaya si jiwa ini udah satu dengan organisasi kalo lo mau tau hehe" abil menjawab dengan nada serius. "ya gimana lo gak ngomong gitu karena lo udah masuk disitu ambisi lo belom tuntas makannya lo gamau gua minta lo keluar dan masuk di tempat gua lo gamau". "walaupun gua udah dapet apa yang gua mau gua gaakan keluar dari sini". Abil tetap mempertahankan pendiriannya.

Dari perbincangan dua orang itu bahwa sesuatu hal yang belom kita dapatkan bukanlah sebuah halangan untuk berproses mungkin cara pandangnya dan pola nya salah toh gacuman di kampus ia doang yang terdapat organisasi itu namun di seluruh indonesia terutaman di bandar lampung banyak kampus dan terdapat organisasi itu namun terhalang oleh keinginannya untuk keluar dari kampusnya

Sampai suatu ketika dia bertemu seorang senior yang membuka pikirannya bahwa dia adalah orang yang lambat, nunggu dan malas. 
Kata" itu membuat dia merasa di tampar oleh senior itu dan ia berusaha keluar dari zona itu,dan dia merasa apa yang di lakukan salah dengan sindirannya membuatnya merasa bodoh bahwa banyak di luar sana sahabat"nya untuk dia mendapatkan apa yang dia inginkan. 

Bukan hanya di kampus dia untuk berproses banyak sahabat"nya di kampus lain untuk diajak berdiskusi namun terhalang oleh rasa malas,nunggu dan lambat, itu yang membuatnya merasa seperti orang bodoh ahha bodoh ya emang bodoh karena berharap di suatu tempat yang dia rasakan akan mendapatkannya namun realitanya berbeda.

Buat sekalian pesen dari abil buat agom sekaligus sahabat - sahabat yang lain : keluarlah dari zona nyaman karena zona nyaman tidak selamanya nyaman dan baik buat dirinya belajarlah untuk berdiskusi dengan orang sekitarmu bisa jadi dia lebih pintar dan wawasan dia lebih darimu,jangan sekali-kali meremehkan orang lain insyaallah ngkau akan diremehkan juga dengan orang lain. (agung) 

Komentar

Postingan Populer