Peran Mahasiswa Pun Mulai Luntur Di Telan Aturan
"Galilah Citra Keluhuran Bangsa
Membawa Bekal Mencapai Tujuan
Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Kampus Biru Almamaterku".
Darmakritika - "Itulah sepenggal hymne lagu dari salah satu kampus yang berada di Bandar Lampung, dan Tomes adalah salah satu mahasiswa kampus biru. Menurut Ia kalimat yang ada di tuliskan si penulis berasalkan dari hati, tetapi kalimat yang indah diatas hanyalah sebuah lirik lagu kebesaran dari kampus yang megah nan indah. Iya, kampus biru yang tidak asing terdengar digendang telinga orang - orang yang dihuni oleh ribuan mahasiswa yang asas tujuan aslinya adalah Agent Of Change tetapi sangat amat disayangkan agaknya hanyalah sebuah omong kosong dan berhenti dikata belaka yg senantiasa seringkali diucap berulang - ulang dari lagu hymne kampus tersebut. Dalam benak Tomes timbullah sebuah pertanyaan, adakah kalimat indah dalam lirik lagu hymne kampus biru benar - benar akan terpatri dalam jiwa segenap mahasiswa untuk menggali citra keluhuran bangsa dan diejawantahkan dalam tindakan mereka sehari - harinya?".
Dan melihat kampusnya, Ia memeriksa keadaan. Tomes bersikukuh mempertahankan argumen nya teruntuk kampus birunya yang tidak lebih adalah dengan pihak kampus tidak usah repot repot membuat peraturan yg tidak masuk akal kepada teman temannya yaitu mahasiswa sama seperti Tomes, karena dari dalam kelas pun keadaan sudah semerawut, dimana para mahasiswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan dari para dosen yg telah sesuai jadwalnya, diatur oleh kartu rencana studi (krs). Akan tetapi disisi lain, terkadang para dosen malah selalu membuat ulah dengan menggantikan atau membatalkan kelas mahasiswa dengan alasan tidak masuk atau sakit dan lain sebagainya, dan sering sekali mahasiswa merasakan kuliah pengganti atau KP. yang dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan mahasiswa yang lain, ini adalah sebuah bentuk tindakan sewenang - wenang dari pihak dosen yang dengan terang terangan merampas hak - hak mereka sebagai mahasiswa. Terlebih lagi ada dosen yang sudah datang terlambat masuk kelas, tetapi malah duduk santai. Ada salah satu contoh kejadian dimana dosen dengan tenangnya Ia malah memanggil nomor urut kelompok mahasiswa untuk presentasi maju kedepan sampai waktu jam pengajaran selesai tanpa adanya pembenahan, belum lagi dosen - dosen yang anti dengan kritik menganggap dirinyaa adalah maha yang benar dari semua kebenaran. sehingganya ketika mahasiswa mengkritik dosen tersebut, maka dosen tersebut langsung tidak meluluskan mahasiswa tersebut dari mata kuliah nya, Tomes merasa sebagian besar contoh diatas pernah sahabat - sahabat temui didalam kelas, lalu pertanyaan saya selanjutnya adalah, Apa yg telah sahabat - sahabat lakukan? apakah kalian sudah kenyang akan perlakuan yang tidak menguntungkan untuk kalian tersebut?
Ayo coba kita berpikir agak sedikit waras dengan nalar yang pas - pasan ini, apakah kalian pernah berpikir bahwa kalian selama ini adalah mahasiswa kampus yg hanya mengutamakan penampilan daripada pemikiran tanpa pernah memikirkan hal - hal tersebut. Kalian pernah nggak berpikir bahwa kalian hanya dianggap seolah - olah kalian ini hanya menjadi tamu dari salah satu rumah yang mempunyai tuan, kalian selama ini hanya dianggap sebagai robot-robot yang sudah di setting untuk bergerak dalam sistem yang sudah di buat oleh si pembuat. Lebih paten lagi, pendidikan yang serampangan. Tidak usahlah kalian jauh - jauh mengundang seluruh kampus se-indonesia dalam event event besar, jika hal seperti ini saja kalian melihat cahaya tapi merasakan kegelapan, melihat hal - hal yang dalam yang sedikit membelot dari kebenaran didalam kelas saja kalian tidak mampu untuk mengkritisir dan memberikan transformatif, tidak usahlah kalian berbangga diri karena telah mampu menyukseskan acara besar tetapi jika hal yang seperti beradu argumen dengan dosen saja tidak mampu memenangkannya.
Wahai kalian mahasiswa kampus biru, Galilah citra keluhuran bangsa, dimana penerapan atas sebuah lagu hymne kampus kalian jika yang tumbuh hanya ketakutan, citra keluhuran bangsa macam apa yg telah kau gali? Citra ketakutan dan kepura - puraan akan pendidikan yg bebas, bekal macam apa yg telah kau bawa untuk mencapai tujuan? Kalau bukan bekal ketidakadilan dan penindasan karena pemikiran mahasiswa mulai tak karuan dan tidak lagi melanjutkan tradisi kebenaran objektif yang seperti dilakukan oleh para insan mahasiswa yang ulung pada zaman dahulu ini. Aarrghh..rasa - rasanya kita seperti kembali menjadi anak murid Sekolah Dasar yg menerima situasi walau bikin sakit hati kita seolah olah seperti kambing yg memiliki tali dileher yg terus diatur kesana kemari terpenting, jangan sampai kita terkena gejala amnesia reterogate dan akhirnya kita lupa peran kita kawan - kawan. Salam asal wisuda! Hahahaha (tomes)
Wahai kalian mahasiswa kampus biru, Galilah citra keluhuran bangsa, dimana penerapan atas sebuah lagu hymne kampus kalian jika yang tumbuh hanya ketakutan, citra keluhuran bangsa macam apa yg telah kau gali? Citra ketakutan dan kepura - puraan akan pendidikan yg bebas, bekal macam apa yg telah kau bawa untuk mencapai tujuan? Kalau bukan bekal ketidakadilan dan penindasan karena pemikiran mahasiswa mulai tak karuan dan tidak lagi melanjutkan tradisi kebenaran objektif yang seperti dilakukan oleh para insan mahasiswa yang ulung pada zaman dahulu ini. Aarrghh..rasa - rasanya kita seperti kembali menjadi anak murid Sekolah Dasar yg menerima situasi walau bikin sakit hati kita seolah olah seperti kambing yg memiliki tali dileher yg terus diatur kesana kemari terpenting, jangan sampai kita terkena gejala amnesia reterogate dan akhirnya kita lupa peran kita kawan - kawan. Salam asal wisuda! Hahahaha (tomes)
Komentar
Posting Komentar