Tomes Pun Sadar Akan Kebobrokan Sistem Di Republik Kesayangannya

Darmakritika - Berawal dari sebuah penyakit panas  dalam diri yg kemudian pada umumnya sering dikenal dengan sebutan demam itu sehingga membuat si tomes tidak bisa berangkat ke kampus yg sedang melaksanakan sebuah momen dimana yg ditunggu - tunggu oleh para mahasiswa nya untuk mendapatkan sebuah nilai yg tinggi walaupun dari rumah harus membawa sedikit contekan. Iya, momen itu disebut sebut mereka dengan 3 huruf yaitu UTS alias ujian tengah semester,sementara itu si Tomes yg belum bisa mengikuti uts hanya bisa menahan sakit yg sedang dideritanya didalam kamar kosan yg menjadi tempat tinggalnya.

Ironinya, ketika si Tomes ingin mengulang ujian yg sempat tidak diikuti karna alasan sakit tersebut, si Tomes harus menghadap ke ruangan plpp yg tugas nya untuk melayani mahasiswa. sekali lagi melayani mahasiswa, dengan penuh keberanian si Tomes akhirnya meminta agar mungkin dirinya bisa melaksanakan ujian susulan akan tetapi para manusia - manusia yg terhormat itu harus meminta surat keterangan sakit dari dokter sebagai bukti bahwa si tomes benar benar sakit pada waktu itu, lalu kemudian bisa dikatakan bahwa niat si Tomes yg berangkat dari kosan nya untuk melaksanakan susulan akhitnya terhambat atau terganggu karna adanya sebuah permintaan dari manusia-manusia plpp itu, dengan wajah merah menahan amarah si tomes keluar dari ruangan tersebuat yg pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke dsc pikir Tomes barangakali dengan menikmati secangkir kopi maka akan timbul ide - ide baru untuk melancarkan niat nya yaitu melaksanakan uts susulan.


Dengan asik menghisap rokok surya ketengan itu beserta kopi yg sedikit agak pahit menjadi favorit bagi Tomes saat sedang merasakan sebuah kegelisahan yg barangkali karna timbunya sebuah aturan aturan yg harus mempunyai surat keterangan sakit dari dokter ketika ingin mengikuti uts susulan. si Tomes sibuk menelpon sahabat-sahabat untuk meminta bantuan agar bisa mendapatkan surat keterangan sakit tersebut, sebuah solusi yg mantap dari salah satu sahabat nya untuk megarahkan si Tomes agar bisa melaksanakan uts susulan.

"Kalau itu diwajibkan untuk menjadi persyaratan agar bisa mengikuti susulan, mau tidak mau lo harus beli surat keterangan sakit dari dokter yg alias menyogok dokter untuk mendapatkan surat berharga itu paling-paling harganya 50 ribu karena kemarin kamu tidak periksa kedokter kan cuman demam", ujar sahabat Tomes.


Ketahuilah, disetiap kampus kita telah memiliki rektor (pimpinan tertinggi dalam kampus) yg dibantu oleh banyak sekali bawah-bawahannya, tetapi bukan berarti para penguasa berhak mengatur-atur kehidupan para mahasiswa nya, karna disini mahasiswa pantas menerima kebebasan, baik kebebasan berpikir dan seharusnya mahasiswa mencela sebuah ketidakadilan karena diskriminasi antara aturan dosen, karyawan dan mahasiswa.

kita sebagai mahasiswa tidak bisa menerima nasib buruk begitu saja, karena faktanya para dosen dan karyawan hidup dari uang yg telah kita bayar dengan tepat waktu dalam semesternya, selain mendapatkan pendidikan yg layak mahasiswa pun wajib menerima pelayanan-pelayanan yg membantu mahasiswa keluar dari rasa kegelisahannya, dan jika hari ini mahasiswa tidak menerima sebuah fakta yg seyogyanya ada, maka sebuah kata perlawanan sudah saatnya terpatri dalam jiwa dan raga. (Tomes)

Komentar

Postingan Populer