SIMULACRA : enak ya pemilik mesin-mesin, dan kasian deh lo kaum selektif yang dipilih



"Simulacra ini sendiri terinspirasi dari sebuah efek foto yang menimbulkan gresek-gresek pada gambar haha.
Coba hayo pecahin misterinya, bisa dengan komen-komen di essay yang Buyung buat untuk memecahkan misterinya, ayo ngobrol ngalor ngidul (ngobrul)".

Darmakritika - Lampung (1/12/2019) Kebohongan mesin-mesin yang selalu menderum dibalik sebuah bangunan, yaitu tempat yang selalu dipenuhi oleh kelompok amat kecil yang disebut manusia, walaupun kejam untuk mengatakan bahwa kelompok kecil itu dipekerjakan atas berdasarkan pemilihan SELEKTIF daripada orang-orang banyak (berdasarkan seleksi untuk masuk kerja). walaupun dalam INTINYA yaitu ya you know lah mereka untuk kerja sama orang juga hahaha, bisa dikatakan mereka juga dengan lebih kejam lagi sih, yaitu dikerjai oleh orang-orang yang berasal dari kaum-kaum yang penganutnya hanya sedikit yaitu oligarki, mereka kerja tapi upah yang diberikan tidak sepadan dengan yang mereka kerjakan haha.

(oligarki) Kaum yang dipilih oleh Tuhan di dunia dalam keselimutan kenikmatan yang terbebas dari kuku-kuku hukum yang berlaku. (baca deh kasus tommy soeharto yang doeloe doeloe; saran ajasih haha)

Sasaran mereka selalu saja kaum-kaum yang memimpikan kemakmuran, kaum yang berpikir bahwas semuanya hanualah tentang selembar kertas, umat-umat yang selalu jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya, jadi buruh teroooos haha. maka dari sinilah lahir sebuah kenyataan mengenai manusia yang lebih pintar akan berpeluang lebih besar untuk memalan manusia lainnya. Semuanya tentang mempermainkan sesamanya.

Sementara yang terjadi di fase kaum-kaum kecil, Mereka akan saling tuntut sana tuntut sini untuk menemukan keenakan terhadap dirinya sendiri, sehingga saling bunuh-membunuh karakter, mementingkan kepentingan pribadinya sendiri atau kelompok mereka untuk satu keinginan, yaitu hidup sejahtera.

Disisi lain, pemilik mesin berhasil mengerjai kaum selektif (buruh) dengan permainan yang sangat aman dan tenteram berdasarkan kata-kata senjata mereka yaitu akan selalu berusaha untuk mensejahterakan yang mereka sudah seleksi dan dibarengi dengan bukti yang mereka punya yaitu kertas-kertas mereka yang gak seberapa itu kalo menurut buyung.

Menurut buyung sih ya inimah, coba bertindak lebih nackal daripada oligarki, agar kamu gak di nackalin lagi sama mereka, inget gak sih kalian para-para manusia yang sudah bekerja ataupun mau, lagi tahap kuliah untuk mencari kerja, bahwasannya dulu menteri pendidikan pertama, ya Ki Hadjar Dewantara pernah bilang, Ngandel, Kandel, Kendel, Bandel. Coba bangun kesadaran dalam diri sendiri untuk berpikir bahwa ketika kita dilahirkan aja udah jadi pemimpin, jadi kenapa hsrus nurut sama orang-orang yang notabennya cuman lebih dari sekedar materi uang doang, ya maaf inimah, kalo-kalo tak sepaham ya tak apa-apa, toh gak rugi juga buat Buyung ataupun yang lainnya yaitu kamu kan, toh Karena benarnya manusia itu susah untuk diartikan benar, manusia melihat kebenaran dengan cara pandangnya masing masing. (husnay) 

Komentar

Postingan Populer