Alam pun bernaim catur

 

Darmakritka- Dongeng pun tidak selalu diawali "pada suatu jaman". bisa saja menjadi "ketika nanti saya terpilih, saya akan....". Jika ini tentang dongeng yang selalu dibacakan sebelum tidur, maka sejak saat inilah kata awalan yang paling tepat adalah "pada suatu hari disaat manusia lupa sama daratan, sangat dekat dengan kemunafikan, sangat suram dari kejujuran. Menanam bibit-bibit kekayaaan demi kemuliaan jauh dari kebajikan, sehingga lupa bahwa mereka kaum yang sama, sama sama mengejar kemuliaan dengan cara yang instan". Suramlah kebenaran dan kebaikan, mungkin ini keistimewaan bagi kalian kaum-kaum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.


Alam seakan sedang menjadi pecatur yang memainkan seisinya, ada yang berperan sebagai raja, menteri, kuda, benteng dan pionnya. Sungguh sangat nahas ketika seorang yang bernama buyung berperan sebagai pion, Ia dipaksa harus berusaha lebih untuk mencapai dirinya menjadi seorang kuda yang selalu menjadi pertimbangan dalam setiap gerakannya, menjadi seorang benteng yang kokoh dalam menjaga barisannya, namun ketika buyung ingin menjadi menteri dimana sebagai pendamping raja, buyung enggan mencapai tingkat itu, karena memang keluwesan berpikirnya sudah setara dengan pemikiran yang sudah menjadi menteri. Hahahaha peace men, becanda ini!!

Takdir yang sudah menjadikan buyung untuk saat ini menjadi pion, sangat kesulitan berperan oleh kejadian akhir-akhir ini yang disebabkan keluwesan berpikir menteri yang bergerak sesuka hatinya, ditambah oleh gerakan semena-mena kuda yang mempunyai kekuasaan cukup tinggi (gambaranndya gagah pokoknya haha) sehingga menjadi ketakutan bagi para pion (buyungkritikers) belum lagi kekuasaan raja yang maha bisa sudah dibuat dari jaman dulu sehingga dengan mudahnya membuat strategi penghancuran umat pion atau perbaikan umat pion dengan segala kekuasaannya.

Jadi, buyung sebagai pion serba salah, kita dituntut untuk maju kedepan tetapi didepan sudah jelas-jelas banyak sekali jebakan. bahkan tidak tanggung, pion bisa mati karena hal itu, belum lagi jebakan-jebakan pemikiran yang dibuat menteri sehingga membuat resah para pion.

Padahal apa yang bisa diambil dari seorang Buyung dan kawan-kawan (pion). Jika gaji kita tidak lebih dari 1% pendapatan yang mereka raih perjamnya, kita perjam hanya menghasilkan 17.000 kalikan saja 8 jam 17.000x 8 = 136.000 jika kita hitung pendapatan kita selama sebulan 136.000 x 26 = 3.500.000 ²⁶ merupakan hitungan tanggal yang dikurangi karena hari minggu, hanya itu saja yang kita dapat dan kita kumpulkan. tidak sepadan dengan apa yang kita kerjakan sebanyak ratusan produk, jika 1 pion (buruh) dapat mengerjakan 100 produk, dan estimasi harga 1 produk tersebut bisa mencapai 10 ribu maka 10 ribu x 100produk/per1jam = 1 juta laba dan kalian hanya mendapatkan 10 ribu upah? Dan lagi, jika perhari para menteri bisa memperkerjakan kalian selama 8 jam artinya produk yang dihasilkan 800 produk dengan estimasi keuntungan 8 juta. Serta coba kalian hitung wahai para pion, jika kalian mengumpulkan gaji diantara waktu yang kalian buang selama 8 jam perhari dalam hitungan bulanan kerja kalian hanya akan mendapatkan 100 produk x 1 jam = 10 ribu gaji, terus 10 ribu x 8 jam kerja/hari = 80 ribu dan lagi jika 80 ribu x 26 hari waktu kerja = 2 juta -+ nya. Bandingkan dengan mereka yang mendapatkan perharinya 800 produk yang harganya 10 ribu perhari, sudah mencapai 8 juta. Belum lagi perbulan mereka bisa menghasilkan produk mencapai 20.800 produk, jika produk seharga 10 ribu maka 10 ribu x 20.800 ribu produk = 208 juta perbulan dari seorang pion.

biasanya para menteri(oligarki) tidak hanya memperkerjakan 1 pion saja, mereka memperkerjakan lebib dari puluhan bahkan ratusan pion. Maka cukup untuk saat ini kawan-kawan, cobalah berdiam diri sejenak. Kita ini sedang dalam proses menuju kesana kan? Artinya kita ini nantinya mau kerja atau dikerjai? Atas malah mahasiswa hari ini mengalami kemunduran? Dengan lantang di miniatur negara meneriakan semangat perjuangan, tapi melihat masa depannya sungguh sangat mengharukan, bunga tak lagi penting untuk mengabarkan kabar duka kepada kalian wahai sahabat, kawan-kawan, dan yang lainnya. saya sudah sangat lama diam, tapi kenapa kau rebut kebebasan kami, yg tidak menyulitkan kalian, k.
.

Komentar

Postingan Populer